Imas Ekawati
24213329
4EB19
Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia.
24213329
4EB19
Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia.
Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi
oleh McNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadi bagian anak
perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat penjualan Tylenol sangat mengagumkan
dengan pangsa pasar 35% di pasar obat analgetika peredam nyeri, atau setara
dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson dan kira-kira 15
hingga 20% dari laba perusahaan itu.
Pada hari kamis tanggal 30 September 1982,
laporan mulai diterima oleh kantor pusat Johnson & Johnson bahwa adanya
korban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsul obat Extra Strength
Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awal penyebab rangkaian crisis management
yang telah dilakukan oleh Johnson & Johnson. Pada kasus itu, tujuh
orang dinyatakan mati secara misterius setelah mengonsumsi Tylenol di Chicago.
Setelah diselidiki, ternyata Tylenol itu mengandung racun sianida. Meski
penyelidikan masih dilakukan guna mengetahui pihak yang bertanggung jawab,
J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di pasaran dan mengumumkan agar
konsumen berhenti mengonsumsi produk itu hingga pengumuman lebih lanjut.
J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya Amerika Serikat)
menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan, keracunan itu disebabkan oleh
pihak lain yang memasukkan sianida ke botol-botol Tylenol. Biaya yang
dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih dari 100 juta dollar AS. Namun,
karena kesigapan dan tanggung jawab yang mereka tunjukkan, perusahaan itu
berhasil membangun reputasi bagus yang masih dipercaya hingga kini. Begitu
kasus itu diselesaikan, Tylenol dilempar kembali ke pasaran dengan penutup
lebih aman dan produk itu segera kembali menjadi pemimpin pasar.
Analisa
:
Kasus ini merupakan contoh kasus dimana
perusahaan telah melanggar kode etis dengan tidak memperhatikan keselamatan
dari konsumen. Pada kasus ini dari pihak Johnson & Johnson dengan cepat
menyelesaikan masalah ini. Pihak Johnson melakukan upaya dengan cara
memberitakan semua proses produksi dan quality controlnya ke publik, tidak
hanya pada penyidik. Dan tentunya data QA procedures tersebut menjadi makanan
empuk bagi industrial intelligence para pesaing. Dalam dua tau tiga hari saja,
semua inventaris Tylenol ditarik dari semua rak supermarkets dan drugstores
secara nasional, dan semua produksi Tylenol berhenti. Esensinya, adalah bahwa
J&J tidak akan pernah lari dari tanggung-jawab pada publik, dan secara
proaktif memperbaiki perilakunya sendiri, meski indikasinya kemudian mulai
mengarah ke tindakan usil, dan bukan kebocoran kualitas di pabrik-pabrik
Tylenol.
Sumber :
http://chachildish.blogspot.co.id/2013/11/pelanggaran-etika-bisnis-studi-kasus.html?m=1
http://yogi-alfionanta.blogspot.co.id/2014/11/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html?m=1
0 komentar:
Posting Komentar