Minggu, 13 November 2016

musik

Diposting oleh Unknown di 06.30 0 komentar



Saya sangat senang mendengarkan musik di manapun dan kapanpun, karena mendengarkan musik adalah hal yang paling menyenangkan untuk dilakukan. Saya merasa tenang, nyaman, dan damai bila saat mendengar musik. Logikanya apa yang kita dengarkan, secara tak langsung dapat mempengaruhi diri kita. Menurut saya , musik bisa menjadi alternatif untuk menghilangkan stress atau kejenuhan. Dengan musik suasana hari-hari bisa lebih berwarna,.Semua orang pasti suka musik dan tergantung genre apa yang disukai.

Musik itu memiliki genre bermacam-macam seperti pop, rock, klasik, blues, metal, melancholic pop, pop rock, pop punk, religi, dsb. Semua genre musik tersebut bisa didengarkan tergantung suasana hati atau musik kesukaan kita.
Ada beberapa manfaat dan efek positif dari mendengarkan musik, seperti :

  • Musik membantu tidur lebih nyenyak

Saat kecil, pasti Ibu Toppers sering menyanyikan lagu pengantar tidur untuk menidurkan kamu kan? Dan setelah mendengarkan nyanyian tersebut, pasti Toppers langsung tidur lelap. Nah itulah salah satu bukti bahwa musik memang dapat membantu kita untuk tidur lebih nyenyak. Selain itu, mendengarkan musik sebelum tidur juga dapat membuat kamu terhindar dari mimpi buruk lho, Toppers. Jenis lagu yang cocok untuk didengarkan sebelum tidur adalah musik-musik lembut yang bersifat menenangkan.


  • Musik membantu dalam mengurangi rasa sakit
Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat mengurangi rasa sakit. Hal ini karena alunan musik dapat stimulasi gelombang otak dengan frekuensi delta untuk merangsang kondisi relaksasi yang dalam. Pada kondisi delta, akan terjadi pelepasan endorphin yang merupakan zat anestesi alami, yang berperan dalam mengurangi atau bahkan menghilangkan rasa sakit.


  • Musik meningkatkan fungsi pembuluh darah
Mendengarkan musik yang bahagia dapat memberikan manfaat bagi fungsi pembuluh darah kita. Saat mendengarkan musik, akan terjadi peningkatan dalam aliran darah dan tentunya membuat jantung memompa dengan irama yang teratur. Hal ini tentunya dapat menjaga kesehatan jantung dan tubuh karena pasokan oksigen ke otak selalu terjaga.


  • Musik meningkatkan mood dan mengurangi depresi
Toppers hari ini sedang tidak bersemangat? Coba dengarkan musik favorit kamu deh. Pasti mood kamu langsung naik drastis. Selain dapat meningkatkan mood, musik juga dapat membuat kamu terhindar dari stres atau depresi lho. Tidak heran jika saat ini musik sering digunakan untuk mengobati penyakit mental karena sifatnya yang menenangkan saraf dan membantu otak dalam mengirimkan sinyal positif bagi tubuh.


  • Meningkatkan stamina
Mendengarkan musik dengan irama yang bersemangat terbukti dapat meningkatkan semangat dan stamina lho, Toppers. Nah bagi kamu yang pengen kurus, coba deh kamu olahraga sambil mendengarkan musik. Pasti kamu akan lebih bersemangat saat olahraga, sehingga kalori yang terbakar pun akan lebih banyak.


  • Musik meningkatkan kemampuan belajar
Apakah Toppers termasuk salah satu orang yang menjadi lebih fokus saat belajar ketika mendengarkan musik? Mendengarkan jenis musik yang menenangkan memang dapat membuat kamu lebih fokus saat belajar, sehingga kamu dapat belajar dengan lebih efektif dan efisien. Hal ini karena musik dapat merangsang pusat-pusat otak yang berhubungan dengan berpikir, menganalisa dan perencanaan.


Orang dapat menebak apakah kita sedang galau, sedang jatuh cinta dan lain-lain berdasarkan musik yang sedang kita dengar lohh




https://blog.tokopedia.com/2014/05/ini-dia-6-manfaat-mendengarkan-musik/

Senin, 07 November 2016

Pelanggaran Etika Bisnis Pada Produk Johnson & Johnson

Diposting oleh Unknown di 06.44 0 komentar
Imas Ekawati

24213329

4EB19




Johnson & Johnson adalah perusahaan manufacture yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan dan alat kesehatan lainnya di banyak negara di dunia.


Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi oleh McNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadi bagian anak perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat penjualan Tylenol sangat mengagumkan dengan pangsa pasar 35% di pasar obat analgetika peredam nyeri, atau setara dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson dan kira-kira 15 hingga 20% dari laba perusahaan itu.


Pada hari kamis tanggal 30 September 1982, laporan mulai diterima oleh kantor pusat Johnson & Johnson bahwa adanya korban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsul obat Extra Strength Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awal penyebab rangkaian crisis management yang telah dilakukan oleh Johnson & Johnson. Pada kasus itu, tujuh orang dinyatakan mati secara misterius setelah mengonsumsi Tylenol di Chicago. Setelah diselidiki, ternyata Tylenol itu mengandung racun sianida. Meski penyelidikan masih dilakukan guna mengetahui pihak yang bertanggung jawab, J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di pasaran dan mengumumkan agar konsumen berhenti mengonsumsi produk itu hingga pengumuman lebih lanjut. J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya Amerika Serikat) menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan, keracunan itu disebabkan oleh pihak lain yang memasukkan sianida ke botol-botol Tylenol. Biaya yang dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih dari 100 juta dollar AS. Namun, karena kesigapan dan tanggung jawab yang mereka tunjukkan, perusahaan itu berhasil membangun reputasi bagus yang masih dipercaya hingga kini. Begitu kasus itu diselesaikan, Tylenol dilempar kembali ke pasaran dengan penutup lebih aman dan produk itu segera kembali menjadi pemimpin pasar.


Analisa :
Kasus ini merupakan contoh kasus dimana perusahaan telah melanggar kode etis dengan tidak memperhatikan keselamatan dari konsumen. Pada kasus ini dari pihak Johnson & Johnson dengan cepat menyelesaikan masalah ini. Pihak Johnson melakukan upaya dengan cara memberitakan semua proses produksi dan quality controlnya ke publik, tidak hanya pada penyidik. Dan tentunya data QA procedures tersebut menjadi makanan empuk bagi industrial intelligence para pesaing. Dalam dua tau tiga hari saja, semua inventaris Tylenol ditarik dari semua rak supermarkets dan drugstores secara nasional, dan semua produksi Tylenol berhenti. Esensinya, adalah bahwa J&J tidak akan pernah lari dari tanggung-jawab pada publik, dan secara proaktif memperbaiki perilakunya sendiri, meski indikasinya kemudian mulai mengarah ke tindakan usil, dan bukan kebocoran kualitas di pabrik-pabrik Tylenol.


Sumber :
http://chachildish.blogspot.co.id/2013/11/pelanggaran-etika-bisnis-studi-kasus.html?m=1

http://yogi-alfionanta.blogspot.co.id/2014/11/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis.html?m=1
 

Imas Ekawati Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos