Rabu, 28 Desember 2016

Setidaknya Aku

Diposting oleh Unknown di 20.34
Setidaknya bukan aku yang mencintai lalu kemudian melukai. Setidaknya bukan aku yang mengucap janji lalu kemudian mengingkari. Setidaknya bukan aku yang mengatakan tak akan kemana-mana lalu menghilang entah kemana. Setidaknya bukan aku yang bilang rindu lalu membuat segalanya menjadi pilu. Setidaknya bukan aku yang mengangankan masa depan lalu membuat kita kehilangan jalan pulang. Setidaknya bukan aku yang lebih dulu mencoba memiliki lalu pergi tak tahu diri. Setidaknya bukan aku yang bilang; aku menyayangimu–lalu menaburkan duka setelahnya. Setidaknya bukan aku yang tiba-tiba datang lalu bertingkah seperti seseorang yang hilang ingatan. Setidaknya bukan aku yang berbicara manis lalu membisu dalam kepahitan berkepanjangan.




Kamulah yang berdiri di situ. Di posisi yang tidak pernah aku inginkan. Tetapi jangan lupa kalau aku juga tetap ikut menelan setiap bahagianya. Karena tidak ada patah hati yang dilewati oleh sebagian hati. Saat kamu mengingkari, maka aku akan ikut tersakiti. Saat kamu yang memilih untuk berlaku salah, maka aku akan ikut merasakan lelah. Saat kamu memilih untuk berhenti mencintai, maka hidupku pun seketika ikut berhenti berputar. Walau aku tak ingin merasakannya, mereka tetap memelukku tanpa jeda.




Memang aku yang menyayangimu dengan sungguh-sungguh dan kamu sekarang tidak memperdulikannya. Memang aku yang memilih mempercayaimu dengan seutuhnya percaya dan kamu tidak pernah memintanya. Namun, apakah kamu tidak pernah punya keberanian untuk mengakhiri ini semua dengan lebih bijaksana? tanpa perlu menghilang. Tanpa perlu dengan sengaja menghapusku diam-diam. Tanpa perlu membuat kita menjadi dua orang yang tidak lagi saling menyapa. Tanpa perlu membuat rindu menjadi sesuatu yang begitu berat untuk dihadapi. Tanpa perlu membuat luka kehilangan keinginannya untuk terlupa. Tanpa perlu membuat sesal menjadi sesuatu yang tak juga usai. Tanpa perlu membuat benci menjadi pelarian dari cinta yang tiba-tiba kehilangan rumahnya.




Aku tak pernah ingin membuatmu menjadi seseorang yang begitu menyakitkan untuk diingat. Aku tak pernah ingin membuatmu menjadi seseorang yang begitu sulit untuk dilupakan. Aku tak pernah ingin membuatmu menjadi seseorang yang terlalu kurindu hingga sesak dadaku. Aku tak pernah ingin membuatmu menjadi seseorang yang terlupa karena pada akhirnya aku lelah berdoa. Aku tak pernah ingin membencimu–karena aku tidak punya pilihan lain untuk mengakhiri segalanya.




Cinta memang bukanlah sesuatu yang bisa kita genggam dan serta merta kita tak pernah akan kehilangannya. Cinta memang bukanlah sesuatu yang bisa kita percaya dan serta merta kita tak akan pernah kecewa. Cinta punya banyak wajah, punya banyak kepentingan, punya banyak angan-angan, punya banyak keputusan–yang mungkin tidak pernah kita bayangkan bahwa cinta mampu memilih itu.




Dan bukan lantas kita tak pernah pantas untuk dilukai. Karena luka adalah bagian dari hidup yang perlu ada untuk kita jalani. Agar kita bisa melihat segala kebaikan dengan lebih berharga. Agar kita bisa menerima janji dengan lebih bijaksana. Agar kita bisa senantiasa mencintai dengan sepenuh kejujuran–karena kita tahu bahwa kebohongan adalah wajah cinta yang paling rendah.





sumber : Falafu - Memberi Jarak Pada Cinta

0 komentar:

Posting Komentar

 

Imas Ekawati Copyright © 2012 Design by Antonia Sundrani Vinte e poucos