Eydela Meidina 23213012
Imas Ekawati 24213329
Maharani Darajati 25213218
Ummu Salamah 29213055
Kelas : 1EB21
TAHUN 2013/2014
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk disuatu negara, yang diperoleh dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah penduduk negara tersebut. Biasanya, pendapatan perkapita sering disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB) perkapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan untuk mengukur kemakmuran sebuah negara. Semakin besar pendapatan perkapita, negara tersebut akan dinilai semakin makmur.
PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2010
Pendapatan per kapita penduduk Indonesia sepanjang tahun 2010 tercatat mengalami kenaikan 13% menjadi Rp 27 juta atau US$ 3.004,9 dibandingkan pendapatan per kapita tahun sebelumnya yang sebesar Rp 23,9 juta atau US$ 2.349,6.
Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (7/2) menjelaskan, PDB/PNB (Produk Nasional Bruto) per kapita merupakan PDB/PNB (atas dasar harga berlaku) dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.
PNB per kapita juga meningkat dari Rp 23,1 juta atau US$ 2.267,3 pada 2009 naik menjadi Rp 26,3 juta setara dengan US$ 2.920,1 di 2010 atau terjadi peningkatan sebesar 13,9%. Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga konstan di 2010 mencapai Rp 2.310,7 triliun, sedangkan di 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 2.177,7 triliun dan Rp 2.082,5 triliun.
Bila dilihat berdasarkan harga berlaku, PDB 2010 naik sebesar Rp 819 triliun, yaitu dari Rp 5.603,9 triliun di 2009 menjadi sebesar Rp6.422,9 triliun di 2010. Kenaikan itu dikatakan Kepala BPS Rusman Heriawan sejalan dengan pertumbuhan perekonomian Indonesia di 2010 yang mengalami pertumbuhan sebesar 6,1%. [O-2]
PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2011
Pendapatan perkapita warga Indonesia tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,7 juta
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sepanjang 2011 mencapai Rp30,8 juta atau sekitar US$3.542,9. Angka ini naik sekitar Rp3,7 juta dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp27,1 juta.
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Suryamin, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin, 6 Februari 2012, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal IV-2011 masih banyak terkonsentrasi di tiga provinsi utama yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Kegiatan ekonomi di sektor sekunder dan tersier juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara itu, kegiatan ekonomi sektor primer lebih banyak diperankan oleh daerah-daerah di luar Jawa.
Selama 2011, BPS melaporkan lapangan usaha yang banyak tumbuh berasal dari sektor pengolahan sebesar 24,3 persen, pertanian 14,7 persen, perdagangan, hotel, restoran 13,8 persen, dan sektor bisnis lainnya 47,2 persen.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2011 mencapai target pemerintah yaitu sebesar 6,5 persen. Ekonomi Indonesia tahun lalu banyak ditopang oleh kegiatan ekspor dan impor, masing-masing sebesar 13,6 persen dan 13,3 persen. Sementara itu, dari investasi hanya berkontribusi sebesar 8,8 persen.
PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2012
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) per kapita masyarakat Indonesia atas harga berlaku sepanjang tahun 2012 mencapai Rp 33,3 juta atau US$ 3.562,6.
Pendapatan masyarakat tersebut meningkat 9,53% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 30,4 juta atau US$ 3.498,2.
Dengan kata lain, masyarakat Indonesia memperoleh pendapatan per bulan sebesar Rp 2,775 juta atau setara Rp 92.500 per hari.
Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (5/2/2013) mengatakan, PDB Indonesia pada kuartal IV-2012 masih didominasi oleh Pulau Jawa. Provinsi DKI Jakarta masih menjadi pengkontribusi PDB terbesar diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat.
Secara kuantitatif, BPS melaporkan kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Sementara kegiatan primer lebih banyak dkikontribusi daerah-daerah di luar Jawa.
BPS sebelumnya melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 mencapai 6,23%. Sumber pertumbuhan berasal dari pengeluarkan konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,28%. pembentukan modal tetap bruto 9,81%.
"Karena investasi kaitannya dengan produktivitas," kata Suryamin seraya menambahkan pengeluaran konsumsi pemerintah turun 1,25% dibandingkan setahun sebelumnya.
PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2013
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita 2013 mencapai Rp 36,5 juta. Kepala BPS Suryamin menuturkan, ada laju peningkatan sebesar 8,88 persen dibanding PDB per kapita tahun 2012 yang sebesar Rp 33,5 juta.
Suryamin menjelaskan, kenaikan ini disebabkan realisasi PDB Indonesia sepanjang 2013 yang mengalami peningkatan. "Hal ini meningkatkan PDB per kapita kita pada tahun lalu menjadi Rp 36,5 juta. Sedangkan di 2012 dan 2011, realisasi PDB per kapita masing-masing sebesar Rp 33,5 juta dan Rp 30,7 juta," kata dia di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3 triliun. Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK sebesar Rp 699,9 triliun. Angka ini naik dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB sebesar Rp 2.092,4 triliun dan ADHK sebesar Rp 662,1 triliun.
Suryamin menyebut, kenaikan PDB ini menyumbang peningkatan pendapatan per kapita. Namun, jika diukur dengan dollar AS, maka PDB terlihat mengalami penurunan. "Memang ada penurunan kalau dihitung pakai dollar AS, karena ada pelemahan nilai tukar rupiah," kata Suryamin.
Sepanjang 2013, PDB per kapita orang Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS. Sedangkan pada 2012 mencapai 3.583,2 dollar AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS.
Di sisi lain, Produk Nasional Bruto (PNB) AHDB pada 2013 sebesar 3.391,6 dollar AS atau Rp 35,4 juta. Angka ini naik 8,72 persen dibanding realisasi 2012 yang sebesar Rp 32,5 juta.
Suryamin menjelaskan, kenaikan ini disebabkan realisasi PDB Indonesia sepanjang 2013 yang mengalami peningkatan. "Hal ini meningkatkan PDB per kapita kita pada tahun lalu menjadi Rp 36,5 juta. Sedangkan di 2012 dan 2011, realisasi PDB per kapita masing-masing sebesar Rp 33,5 juta dan Rp 30,7 juta," kata dia di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2014).
Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3 triliun. Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK sebesar Rp 699,9 triliun. Angka ini naik dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB sebesar Rp 2.092,4 triliun dan ADHK sebesar Rp 662,1 triliun.
Suryamin menyebut, kenaikan PDB ini menyumbang peningkatan pendapatan per kapita. Namun, jika diukur dengan dollar AS, maka PDB terlihat mengalami penurunan. "Memang ada penurunan kalau dihitung pakai dollar AS, karena ada pelemahan nilai tukar rupiah," kata Suryamin.
Sepanjang 2013, PDB per kapita orang Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS. Sedangkan pada 2012 mencapai 3.583,2 dollar AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS.
Di sisi lain, Produk Nasional Bruto (PNB) AHDB pada 2013 sebesar 3.391,6 dollar AS atau Rp 35,4 juta. Angka ini naik 8,72 persen dibanding realisasi 2012 yang sebesar Rp 32,5 juta.
- http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/pendapatan-per-kapita-2010-naik-13/3429
- http://3yoo.wordpress.com/2012/07/22/pendapatan-per-kapita-indonesia-tahun-2011-2/
- http://bisnis.liputan6.com/read/504555/pendapatan-masyarakat-ri-rp-277-juta-per-bulan-di-2012
- http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1334087/Pendapatan.Per.Kapita.Indonesia.2013.Capai.Rp.36.5.juta